Banjir di Iran Selatan Tewaskan 22 Warga
By Nad
nusakini.com - Internasional - Banjir di Iran selatan telah menewaskan setidaknya 22 orang dan menyebabkan satu orang hilang setelah hujan lebat di negara yang sebagian besar gersang itu, kata seorang pejabat setempat.
Video yang diunggah di media lokal dan sosial pada hari Sabtu (23/7) menunjukkan kendaraan terbawa oleh naiknya air sungai Roodball di provinsi selatan Fars. Satu video menunjukkan orang dewasa menarik seorang anak dari mobil saat mulai bergeser ke hilir.
Banjir melanda beberapa kota di dalam dan sekitar wilayah kabupaten Estahban di negara itu. "Jumlah orang yang tewas telah meningkat menjadi 22 setelah mayat lain ditemukan," Javad Moradian, yang mengepalai unit penyelamatan lokal, mengatakan kepada kantor berita Mehr.
Seorang pejabat Bulan Sabit Merah sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas 21 orang, dengan dua orang hilang.
Iran telah mengalami kekeringan berulang selama dekade terakhir, tetapi juga banjir biasa, sebuah fenomena yang diperparah ketika hujan deras turun di bumi yang terpanggang matahari.
Gubernur Estahban, Yousef Kargar, mengatakan "sekitar pukul 17.00 kemarin, hujan lebat ... di bagian tengah wilayah Estahban menyebabkan banjir", menurut kantor berita negara IRNA.
Insiden itu terjadi 174 kilometer dari arah timur ibukota provinsi Shiraz pada akhir pekan musim panas, ketika keluarga cenderung menuju ke daerah yang lebih dingin seperti sungai, danau, dan lembah.
“Sejumlah masyarakat lokal dan wisatawan (dari daerah lain) yang telah pergi ke tepi sungai dan berada di dasar sungai terjebak dalam banjir karena naiknya permukaan air,” tambah Kargar.
Wakil presiden pertama Iran, Mohammad Mokhber, meminta gubernur provinsi Fars untuk membuka penyelidikan atas insiden tersebut dan “untuk memberikan kompensasi kepada keluarga para korban,” menurut IRNA.
Kantor berita negara juga melaporkan bahwa laporan cuaca yang dikeluarkan oleh ahli meteorologi di Fars memperingatkan mungkin ada curah hujan yang lebih kuat di depan.
Pada 2019, hujan lebat di selatan negara itu menewaskan sedikitnya 76 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan lebih dari $2 miliar.
Pada bulan Januari, dua orang awalnya dilaporkan tewas dalam banjir bandang di Fars ketika hujan lebat melanda daerah itu, tetapi jumlah korban meningkat menjadi setidaknya delapan di sana dan di tempat lain di selatan Iran.
Para ilmuwan mengatakan krisis iklim memperkuat cuaca ekstrem, termasuk kekeringan serta potensi peningkatan intensitas badai hujan. (theguardian/dd)